Rabu, 22 Februari 2012

SISI LAIN PELATIH- Kisah Tak Harmonis Hiddink dengan Pajak

Ada yang menarik dalam kontrak kerja Guus Hiddink dengan Anzhi Makhachkala.Dalam kesepakatan itu tertera jelas pihak klub menanggung pajak penghasilan pria berusia 65 tahun tersebut. Awalnya Hiddink meminta gaji 15 juta euro per musim. Namun,ketika disodorkan penawaran gaji bersih tanpa pajak sebesar 10 juta euro,eks juru kemudi PSV Eindhoven tersebut menganggukkan kepala.Ada cerita kurang harmonis Hiddink dengan pajak. Februari 2007 mungkin menjadi masa kelam pelatih berpostur gempal ini.Bagaimana tidak,di bulan itu dia diganjar hukuman enam bulan penjara.Namun, akhirnya dia memilih membayar denda sebesar 45.000 euro. Ketika itu,Hiddink dinyatakan bersalah atas penipuan pajak oleh pengadilan Belanda.Jaksa menuntut hukuman 10 bulan penjara karena Hiddink menghindari pajak senilai 1,4 juta euro. Saat itu, Hiddink mengaku sebagai penduduk Belgia dari 2002 hingga 2003.Namun, setelah diselidiki,itu semua tidak benar. Badan Intelijen Pajak Belanda menyatakan bahwa dia tidak tinggal di Belgia. Dia justru memilih menghabiskan waktunya di mobil pribadinya. Untuk semua tuduhan itu,Hiddink tak tinggal diam.Dia langsung melakukan pembelaan.Lewat pengacaranya, Hiddink menjelaskan bahwa itu semua lantaran nasihat negatif dari penasihat keuangannya.Penasihat keuangannya mengatakan kepada Hiddink bahwa mengklaim rumah di Belgia itu sah. ”Penasihat keuangannya memberikan masukan negatif kepada Hiddink. Soal hukumannya ini,dia sama sekali tidak senang.Dia senang karena akhirnya hukumannya lebih ringan,itu saja. Namun,selebihnya kasus ini membuatnya sangat malu.Citranya rusak karena tuduhan menghindari pajak,”sebut Jan Leliveld,kuasa hukum Hiddink,dilansir Guardian. Setelah keputusan keluar,Hiddink dan pengacaranya mengungkapkan akan mempelajari kasus ini dengan detail. Mantan pelatih Korea Selatan itu mempertimbangkan akan mengajukan banding. Namun,semua itu hanya menjadi wacana. Kasus tersebut memang membuat Hiddink sangat murka.Dia tidak mau karena masalah ini pekerjaannya terganggu.Hiddink ketika itu tengah menjabat sebagai pelatih timnas Rusia. Kasus ini membuatnya ketar-ketir lantaran dia takut tidak bisa keluar dari Belanda. Bukan hanya Hiddink yang resah.Pihak Asosiasi Sepak Bola Rusia juga merasakan hal serupa. ”Kami begitu prihatin dengan apa yang menimpa Hiddink.Kami tidak tahu apakah dia diizinkan untuk bepergian atau tidak.Itu yang sangat kami khawatirkan,”sebut juru bicara Asosiasi Sepak Bola Rusia ketika itu. Bukan hanya Hiddink yang pernah tersandung penggelapan pajak.Nakhoda Tottenham Hotspur juga mengalami hal yang sama.Hanya,nasib Redknapp jauh lebih baik ketimbang Hiddink.Redknapp dituding melakukan penggelapan pajak ketika masih menukangi Portsmouth. Rinciannya adalah pada April 2002 dan November 2007.Redknapp dituduh menghindari pembayaran pajak yang juga melibatkan pemilik Portsmouth ketika itu,Milan Mandaric. Namun,setelah menjalani proses penyelidikan akhirnya Redknapp sama sekali tidak bersalah. Dia dinyatakan bebas dari tuduhan tersebut dan bisa menjalani hidupnya kembali dengan normal.Selama sibuk mengurus kasus ini,kebersamaan Redknapp dengan Gareth Bale dkk menjadi terganggu.”Akhirnya saya terbebas dari kasus penggelapan pajak ini. Urusan dengan pengadilan membuat saya tidak nyaman.Tapi,semuanya kini sudah jelas,”ungkap paman Frank Lampard itu,dilansir The Sun

Tidak ada komentar: